Cagub Jabar Nomor Urut 3 Dapat Curhatan Dari Para Kader Posyandu
Cagub Jabar Nomor Urut 3 Dapat Curhatan Dari Para Kader Posyandu. Calon Gubernur Jawa Barat nomor
urut tiga, Sudrajat melaksanakan kampanye di Kabupaten Ciamis, dengan
bertemu ribuan kader Posyandu seluruh Ciamis melalui kegiatan seminar
nasional meningkatkan sumber daya kader Posyandu melalui kebijakan
anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Islamic Center. Para kader
posyandu curhat kepada Sudrajat terkait beberapa permasalahan dan
keinginanya, dimana akan berdampak pada peningkatan sumber daya kader
posyandu.
Dalam kontrak politik itu Sudrajat meyakini Posyandu adalah garda terdepan dalam memperjuangkan kesehatan masyarakat Jawa Barat. Siap menperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana Posyandu. Siap meningkatkan pelayanan Posyandu di Jawa Barat dengan cara meningkatkan anggaran revitalisasi Posyandu. “Mereka butuh jaminan hidup terutama jaminan kesehatan, utamanya penyakit kritis. Insya alloh itu bisa dilaksanakan membantu jaminan kesehatan. Di Jawa Barat ini ada sekitar 50 ribu Posyandu, dengan kadernya 4 sampai 5 orang,” ungkapnya usai kampanye.
Terkait dengan honor untuk kesejahteraan kader Posyandu, Sudrajat siap memberikan honor atau insentif. Idealnya seperti Pemkot Bekasi yang dipimpin Ahmad Syaikhu sebesar Rp 300.000 per bulan atau setidak-tidaknya Rp 600.000 per tahun, disesuaikan dengan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Untuk anggarannya akan kita cari sedimikan rupa, mencari supaya agar anggaran bisa tercukupi. Target APBD Jawa Barat supaya naik sehingga pelayanan meningkat,” tegasnya.
Sudrajat juga menginginkan ke depan Posyandu di Jawa Barat dilengkapi dokter keliling, untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat terutama balita. Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Peduli Posyandu (FMPP) Ciamis, Didi Sukardi mengatakan, seminar ini untuk mencari solusi, upaya yang harus dilakukan pemerintah agar meningkatkan sumber daya kader Posyandu.
“Untuk meningkatkan kualitas kader Posyandu, ada lima poin yang harus dilakukan oleh pemerintah. Kader Posyandu butuh pelatihan kesehatan, kewirausahaan, peningkatan insentif dan butuh jaminan kesehatan,” ujarnya. Menurut Didi, hal itu akan terealisasi tergantung pemimpin Jawa Barat terpilih kedepan. Didi yakin bila pasangan Asyil Sudrajar-Syaikhu terpilih, hal itu bisa terealisasi dan sudah mempunyai komitmen.
Posyandu
Mulai dari ingin meningkatnya honor untuk kesejahteraan, adanya
peningkatan anggaran revitalisasi Posyandu. Ingin adanya pelatihan
kewirausahaan dan pelatihan kesehatan. Butuhnya jaminan kesehatan bagi
kader Posyandu serta sarana dan prasarana, seperti bangunan Posyandu.
Menanggapi curhatan itu, Sudrajat mengaku siap merealisasikannya bila
nantinya terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Ahmad
Syaikhu. Hal itu dituangkan dalam kontrak politik yang berisi lima poin.Dalam kontrak politik itu Sudrajat meyakini Posyandu adalah garda terdepan dalam memperjuangkan kesehatan masyarakat Jawa Barat. Siap menperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana Posyandu. Siap meningkatkan pelayanan Posyandu di Jawa Barat dengan cara meningkatkan anggaran revitalisasi Posyandu. “Mereka butuh jaminan hidup terutama jaminan kesehatan, utamanya penyakit kritis. Insya alloh itu bisa dilaksanakan membantu jaminan kesehatan. Di Jawa Barat ini ada sekitar 50 ribu Posyandu, dengan kadernya 4 sampai 5 orang,” ungkapnya usai kampanye.
Terkait dengan honor untuk kesejahteraan kader Posyandu, Sudrajat siap memberikan honor atau insentif. Idealnya seperti Pemkot Bekasi yang dipimpin Ahmad Syaikhu sebesar Rp 300.000 per bulan atau setidak-tidaknya Rp 600.000 per tahun, disesuaikan dengan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Untuk anggarannya akan kita cari sedimikan rupa, mencari supaya agar anggaran bisa tercukupi. Target APBD Jawa Barat supaya naik sehingga pelayanan meningkat,” tegasnya.
Sudrajat juga menginginkan ke depan Posyandu di Jawa Barat dilengkapi dokter keliling, untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat terutama balita. Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Peduli Posyandu (FMPP) Ciamis, Didi Sukardi mengatakan, seminar ini untuk mencari solusi, upaya yang harus dilakukan pemerintah agar meningkatkan sumber daya kader Posyandu.
“Untuk meningkatkan kualitas kader Posyandu, ada lima poin yang harus dilakukan oleh pemerintah. Kader Posyandu butuh pelatihan kesehatan, kewirausahaan, peningkatan insentif dan butuh jaminan kesehatan,” ujarnya. Menurut Didi, hal itu akan terealisasi tergantung pemimpin Jawa Barat terpilih kedepan. Didi yakin bila pasangan Asyil Sudrajar-Syaikhu terpilih, hal itu bisa terealisasi dan sudah mempunyai komitmen.
Komentar
Posting Komentar